---
First of all, terimakasih atas kesediaan anda mengajar junior-junior saya dalam pelajaran fisika; sebuah pelajaran yang tidak disukai oleh mayoritas anak kimia. Tidak hanya yang dari Indonesia, yang dari Singapura, Malaysia, China pun pernah mengatakan itu kepada saya. Itu berlaku pada murid-murid jurusan kimia yang bisa dibilang normal
Apakah anda sadar, jika suatu hal terus dipikirkan, itu akan menjadi sebuah doa. Tetapi apakah anda yakin bahwa ini adalah hal yang benar-benar ingin anda kerjakan? Mengajar sesuatu yang tidak disukai oleh murid-muridnya. Yakinkah anda bahwa mereka akan memperhatikan anda, dan suatu saat mereka akan berbalik menyukai hal itu?
Anda mengatakan bahwa salah satu motivasi anda ingin mengajar kelas tutorial fisika untuk anak kimia dibanding mengajar anak fisika langsung adalah karena di jurusan kimia banyak manusia berkromosom XX, sangat berbeda dengan jurusan fisika.
Jujur saya meragukan realisasi dari keinginan anda itu. Bukan karena saya tidak percaya akan motivasi anda, tetapi ada satu fakta nyata dari pengalaman saya tahun lalu. Ketika saya masih seorang mahasiswa naif yang dengan senang hati mengambil pelajaran Fisika Dasar I. FYI, saya juga berada dalam kategori manusia berkromosom XX. Saya yakin dengan hal itu.
Satu fakta ini ingin saya bagikan kepada anda. Fakta ini penting untuk menyadarkan anda bahwa posisi anda sekarang sebagai tutor kelas mekanika alias pelajaran fisikanya anak fisika itu tidak salah.
Saya yakin setiap guru itu ingin diperhatikan oleh murid-muridnya. Setiap guru ingin membagikan ilmunya pada murid-muridnya. Setiap guru ingin membuktikan mereka berguna. Seperti manusia-manusia pada umumnya.
Yang terjadi di kelas fisika saya tahun lalu adalah penurunan drastis jumlah mahasiswa yang datang ke kelas tutorial fisika setiap minggunya. Penurunan paling drastis terjadi dari minggu pertama ke minggu kedua (tutorial pertama ke tutorial kedua), bisa dari 1 kelas penuh menjadi 1 baris paling depan saja yang terisi. Hal ini tidak terpengaruh baik oleh jenis kelamin, usia, kelas yang diikuti dan jam kelas tutorial yang diikuti. Jadi para golongan kromosom XX itupun juga akan mundur dari kelas itu (termasuk saya tahun lalu) dan membuat pelaksanaan motivasi anda terhambat.
Fakta ini tidak mengherankan, mengingat pelajaran ini dinilai dengan cara Pass/Failed, jadi di transkrip anda hanya akan keluar tulisan P atau F. Tidak mempengaruhi GPA anda sama sekali. Terlebih lagi tutor tahun lalu tidak bisa mengajar. Kedua hal ini berpengaruh penting pada presensi kelas tutorial fisika. Oh ya tahun lalu saya pass lho. Begitu pula mayoritas anak kimia yang tidak pernah datang kelas tutorial seperti saya. Bagi kami, belajar sendiri di rumah lebih memberikan manfaat daripada terlalu lama mengendapkan diri di dalam kelas tutorial yang tidak dapat kami mengerti sama sekali.
Ya, setidaknya di posisi yang sekarang ini, saya yakin banyak mahasiswa datang ke kelas anda untuk mendengarkan anda. Karena itu adalah pelajaran dasar mereka.
Meskipun jika anda sekarang jadi mengajar kimia, anda akan bisa menerima gaji buta. Tidak usah susah-susah bekerja. Tapi apa anda mau menjadi seseorang yang tidak dianggap?
*kabur*