This posting is based on a friend’s story.
Jadi ceritanya, dia ada tugas pelayanan di gereja (Singapore) waktu dia lagi liburan di Indo. Meanwhile, team nya juga ga tahu kalo dia lagi ngga available di Singapore saat itu. Dan minggu depannya, di saat dia udah balik ke Singapore, dia baru dibilangin sama bapak Pendeta tentang hal itu.
Temen saya bingung.
Pas pulang gereja, kita ngobrol.
Dia: “eh, emang minggu lalu ada nama gw ya di warta buat petugas minggu depan?”Dipikir-pikir, penting juga ya bales sms, even though it is only a simple thing like a reminder (but on the other hand, I still believe that not all sms are meant to be replied =P). And even if the reply is only a thank you note. Asal jangan nge-junk aja sms-nya ^^” Seperti yang banyak disinggung2x, “terima kasih” itu jadi kata yang makin langka di dunia ini. Bales sms reminder juga pertanda klo sms dia udah kita terima, or at least, kita masih pake nomer itu (orang Indo kan dulu suka gonta ganti nomer gt..) sama2x enak kan jadinya? Dan waktu kita ga bales, kita ga tahu kalo ternyata it will turn out into a big problem kayak temen gw itu.
Saya: “iya”
Dia: “hah, kan gw lagi di Indo? gw ga pernah dikasihtau tuh kalo gw bakal ada pelayanan..”
Saya: “loh, emang systemnya ga ada reminder apa gt?”
Dia: “mustinya sih ada ya.. kan biasanya di sms gt, cm klo gw lagi di Indo kan pasti ga delivered. email gw jg ga buka slama di indo..”
Saya: “oh, mgkn ga merhatiin kali delivery statusnya?”
Dia: “ya tapi kan gw ga bales, “ok” gitu.. kalo ga ada kabar apa2x dia hrsnya confirm lg dong..”
Waktu SMA saya pernah ditegur senior karena ngga bales sms dia. Dari sana saya belajar sih, bales sms itu juga jadi bentuk penghargaan buat pengirimnya
Saya inget, dulu, pernah ada yg kirim sms ke saya tentang satu event. Ulang tahun, ngumpul, atau apa gt. Dan sms itu diakhiri dengan:
“kalo iya, ga usah bales, kalo keberatan, bales”
Sudah seapatis itukah dunia sms di kalangan manusia? Nggak tahu itu cuma di Singapura atau dimana2x.. Oh well.
On the other hand, waktu saya 1st year semester 2, di ISCF saya jadi subcomm di sie MDI (media dan informasi). Salah satu tugasnya adalah bantuin sie Fellowship sms-in ke anggota tentang acara (PU, PM etc) yang bakal berlangsung. Yah, reminder lah.
Waktu pertama kali menjalankan tugas, dari sekian jumlah orang yang saya sms, ada yang bales juga waktu itu.
“thanks ya! oh, btw, ini siapa ya?”
Waktu dia bales itu agak kaget sih. Waktu itu saya juga blm nyadar kalo bales sms itu penting. Itu cuma reminder kan? Yang di level exco emang jadi penting karena memang tujuannya adalah ngingetin anggota dan membuat anggota merasa teringatkan dengan adanya reminder, especially if there’s any changes on venue or timing. But this made me thought about human relations yang kompleks ini. Dan membuat saya semakin belajar kalo tiap orang, apapun fungsinya, harus di apresiasi, salah satunya ya dengan mengorbankan lima sen (biaya 1 sms di prepaid services di Singapore) atau bahkan hanya dgn ngorbanin 5 detik dari entah berapa banyak detik yang Tuhan udah kasih ke kita untuk ngetik kata “thanks” dan ga bayar sama sekali! (kalo pake student plan yang unlimited SMS) Nway, should give that person credit on this. Thankies, ‘Vin!
Lastly, you may agree or disagree with this. But yah, some things that is unimportant for you to do might be important for others, so just give this a thought!
1 comment:
Setuju! Bales SMS itu penting :)
Apalagi dengan fitur dari post paid dan prepaid, aku kira kita ndak akan bisa ngehabisin itu pulsa :p jadi ya, balaslah itu SMS =D
Post a Comment