Kemarin gw balik ke Sing naik pesawat yang baru pertama gw naikin, rada serem juga sih soalnya budget airline yg turunnya (emang bus?) juga di budget terminal changi. Nama pesawatnya Penerbangan Macan (nama asli disamarkan)
Kemarin sore langit Jakarta baguuuusssssssssssssss banget. Phew. Apalagi ngeliat lampu-lampu kota Jakarta dari dalem pesawat, kereeeeennn *mulai kampungan* Pengen rasanya gw motret, tapi sayangnya kamera gw kurang bisa diandalkan dalam hal gituan (gw juga ga boleh minta baru.. secara gw baru saja ngilangin henfon) dan gw gag yakin juga kalo di dalam pesawat boleh nyalain digital camera (secara electronic devices are prohibited, huehue) jadilah gw cuma bisa cengo dalam pesawat, di sebelah jendela, sambil sesak nafas di dlm masker gara2x ancaman virus flu babi. sigh. Tuh langit pengen gw gambar di atas kanvas jadinya deh. Tapi beli cet minyak kan mahaaaallll.. huhuhuhu.. Gw kan masih pengen beli album2x ori DAI!
Oke. Penerbangan Macan yang konon katanya BUDGET ini (which is harusnya murah) ternyata gak bisa dibilang murah juga. Harga tiketnya ga jauh beda sama penerbangan yang biasa gw pake (yang namanya UdaraNilai) tapi dalemnya... Even dikasih air minum aja nggak. Makanan yg dibagikan gratis cuma sebungkus kecil roasted peanut.
Perjalanan di udara itu udah kayak lewat jalur pantura dari Jakarta ke Jawa Tengah. Goncangannya berasa banget, untungnya sih dia pake shock breaker bagus, kalo nggak udah kayak numpang truk isi rumput kali. Huahuahua.
Memang kalo naik si UdaraNilai itu juga gak mulus sih pesawatnya, tapi paling gak kalo naik itu, orang2x yg nanya gw akan balik ke Singapore naik pesawat apa paling cuma bilang "ooohh..." atau "gw juga naik itu".
Sedangkan waktu gw mengaku gw akan naik si Macan ini, semua orang cuma nanya "yakin lo? pesawat apaan tuh?" dengan tampang kayak telah terjadi kasus mutilasi di depan mata mereka. Lucunya dulu temen gw juga ada yang mau naik ini, trus dia nanya gw, pesawat ini depart dari Soekarno-Hatta di terminal berapa. Gw bilang 2 walaupun ga yakin juga
Si Tante (ST) : "Halo mas, saya mau nanya Penerbangan Macan yang ke Singapur berangkat dari terminal berapa ya?"Temen gw gak jadi naik itu. Dan gw juga ketakutan, jangan-jangan tiket gw dipesen untuk penerbangan tanggal 27 Juli 2010 lagi! behhhh. Untung kemarin waktu ke bandara ada
Mas-mas bandara (MB) : "Apa bu penerbangannya?"
ST : "Penerbangan macan, mas"
MB : "Hah? Itu gak ke Indonesia bu."
Pesawat itu juga mengaku 2x kena turbulence. Goncangan pertama terjadi ~25 menit sebelum mendarat dan yang kedua ~10 menit sebelum mendarat. Dan pengumuman turbulence kedua sangatlah terlambat karena dilakukan 1 detik setelah pesawat itu bergoncang keras! Hahaha, gw sampe mengira bakal ada guncangan lagi yang lebih dahsyat. Gw cuma bisa berdoa saat itu agar dalam 25 dan 10 menit gw akan keluar dari pesawat ini dalam keadaan utuh dan masih hidup. Lewat mata badai yang mana sih nih pilot? Jangan membuat kita semua nyasar ke Timbuktu dong
Untung (plus too bad untuk orang2x yg benci sama gw) akhirnya gw nyampe dalam keadaan utuh dan selamat di Budget Terminal Changi
- Turun dari pesawat menggunakan TANGGA
atau apalah namanya. Udah kayak di bandara markas TNI. Waktu gw dateng hujan dan gw ga bawa payung. - Tidak ada ban berjalan yang kayak di T1-3. Jadi dari tangga itu, penumpang harus jalan masuk melalui jalan yg berputar putar kayak antrian Kantin Cina di depan school gw.
- Terminalnya keciiiilllllll... Setelah dari jalan muter-muter itu bisa langsung imigrasi. Imigrasinya sepi banget. Enaknya sih jadinya cepet.
- Bagasinya lama banget baru keluar. Gw nungguin dengan hati was-was, takut barang gw nyasar ke Timbuktu. Untungnya nggak. Selamet deh tuh orang Timbuktu, gak ikut2x an gila karena baca buku organik gw. Huahuahua.
- Tidak ada escalator alias tangga berjalan di dalamnya. Benar-benar BUDGET TERMINAL.